Maret 29, 2024

Portal Teater

Periksa halaman ini untuk berita utama terkini Indonesia,

Tidak Gentar, Rizal Ramli menyerang Sri Mulyani: Tidak Jelas!

Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Keuangan Rizal Ramley mengkritisi defisit Maret 2021 sebesar Rp 144,2 triliun, meningkat 89,7% dibandingkan defisit Maret 2020 yang hanya 76 triliun rupiah.

Melalui Twitter-nya, Rizal Ramley yang juga Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman memperkirakan pelaksanaan APBN Maret 2021 di atas anggaran.

Rizal juga mengkritisi Menteri Keuangan Shri Mulyani dan jajarannya atas pemaparan sikap Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (ABPN) yang disampaikan hanya setelah beberapa pertanyaan dari media dalam jumpa pers APBN, Kamis (22 /). 4/2021).

Rizal Ramli menjelaskan dalam tweetnya mengutip CNBC Indonesia, “Menteri Keuangan menyembunyikan data karena anggarannya mikroskopis. Jelas Pak Mulyani mengaku mengelola keuangan dengan hati-hati. Jumat (23/4/2021).

Eustinus Presto, utusan khusus menteri keuangan, menanggapi dengan segera menyusul tweet Rizal Ramli.

Eustinus menilai Rizal Ramli terlalu terburu-buru menyerang Sri Mulyani. Pasalnya, Rizal Ramley membandingkan defisit APBN pada kuartal pertama tahun 2020 sebelum wabah Govt-19, di tengah epidemi pada kuartal pertama 2021.

Foto: Rizal Ramli (Deticom)

“Tidak sulit menanggapi Bagh Rizal Ramli. Konsumen menyerang dan memprovokasi menteri keuangan dari Anda. Perbedaannya jelas dibandingkan Q1 2020 (belum menular) dan Q1 2021 (wabah): penerimaan negara 2020 masih tinggi, Pada 2021 pengeluaran tinggi. 2020 defisit 6,09%, target 2021 5,70%. Jelas, ”jelas Eustinus.

Sebagai informasi, defisit APPN mencapai Rp 144,2 triliun atau 0,82% dari PDB hingga akhir Maret 2021. Belanja negara tumbuh cepat, tetapi pendapatan lambat.

Belanja negara mencapai Rp 532 triliun atau tumbuh 15,6%. Berdasarkan data, belanja Kementerian Badan Usaha (KL) meningkat 41,2%, non-KL 9,9%, transfer daerah dan dana desa 0,9%.

READ  Kapolri ASN Resmi Terima Novel Buswedon Cs Menjadi Anggota Polri

Sedangkan penerimaan negara mencapai $ 378,8 triliun atau 0,6%. Pajak dominan adalah Rp.228,1 triliun atau lebih rendah 5,6%. Bea dan Cukai Rp mencapai Rs 62,3 triliun, BNPP Rp 88,1 triliun dan Rp Rs 0,3 triliun.

Pada Kamis (22/4/2021), Menteri Keuangan Suhasil Nazara menjelaskan dalam jumpa pers bahwa keseimbangan primer APBN hingga Maret 2021 adalah defisit Rp 144,2 triliun atau defisit 0,82% dari PDB.

“Tahun lalu (periode yang sama) defisit APPN sebesar 0,49% dari PDB. Jadi, Maret 2021, silpa (sisa dana anggaran) Rp 178,8 triliun, lebih rendah dibanding bulan lalu. Aman,” kata Suhail .

Sebelumnya, Rizal Ramli sempat mengkritik Sri Mulyani karena mengawasi Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional serta memberikan arahan tentang cara menangani masalah utang dan mengurangi tekanan yang meningkat.

Hal itu kemudian diulangi oleh Rizal Ramley yang diulangi dengan godaannya. “Kebijakan Bank Dunia / IMF SPG. Panggil kembali Dana Moneter Internasional, ekonomi Indonesia akan hancur seperti 1998!” Tulis Rizal Ramli pada Selasa (20/4/2021) mengutip CNBC Indonesia melalui akun Twitter miliknya.


[Gambas:Video CNBC]

(dru)