April 24, 2024

Portal Teater

Periksa halaman ini untuk berita utama terkini Indonesia,

Rasa malu Tito sebagai Gubernur Papua masuk ke negara tetangga

Jayapura – Tindakan Gubernur Papua, Lucas Enembe Masuk secara ilegal ke Papua Nugini dianggap memalukan Menteri Dalam Negeri (Montagri), Tito Karnavian. Tito tidak membenarkan tindakan Lucas, bahkan dengan dalih mencari pengobatan untuk penyakitnya.

Tito yang dilansir Andara menjelaskan, Kementerian Dalam Negeri (Komando) tidak melarang kepala daerah mendapat perlakuan meski harus tinggal di luar negeri. Namun, para pemimpin daerah harus mematuhi peraturan persetujuan Kementerian Dalam Negeri.

“Kemendagri tidak pernah melarang pimpinan daerah untuk berobat, termasuk tujuannya berobat di luar negeri, tapi harus dalam prakteknya yaitu minta ijin dari kementerian dalam negeri. Kemudian saya akan tanya kenapa Gubernur Nembe pergi. ke pertemuan itu secara ilegal karena itu sangat memalukan, ”katanya. Tito Jayapura, Papua, pada Senin (5/4/2021).

Tito mengungkapkan pembatasan sementara Lucas Enembe Dalam bentuk peringatan keras. “Praktik itu dilanggar, melanggar hukum, ada sanksi, dan pada saat yang sama dikeluarkan peringatan keras,” kata Tito.

Tito menjelaskan dalam UU Pemerintahan Daerah dan Kementerian Dalam Negeri serta tata cara pergi ke luar negeri di lingkungan pemerintah daerah dalam PP No. 59 dijelaskan bahwa setiap kepala daerah harus mengajukan izin jika ingin ke luar negeri.

“Gubernur tidak pernah mengajukan izin ke kementerian dalam negeri. Padahal kalau iya BuruanSaya dihubungi sebagai petugas yang berwenang, setelah itu surat itu tiba. Kalau tujuannya untuk kesehatan pasti akan kami ijinkan, ”ujarnya.

Foto: Lucas Enembe, Gubernur Papua di Sekolah PLPN (Dokumen Khusus)

Kementerian Dalam Negeri telah mengeluarkan peringatan tentang kunjungan asing melalui Dirjen Ottawa tertanggal 1 April Gubernur Papua Lucas Enembe.

READ  Tak Mau Jadi Beban Keluarga, Agas di Semarang Siap Jadi Pensiunan Polisi Pria Perak, Begini Ceritanya

Sementara itu, Lucas Enembe mengatakan dia melaporkan kejadian Papua Nugini yang memasuki Tito secara ilegal. Ia mengaku melapor ke Tito selama berada di Papua Nugini.

“Kalau kejadian sebelumnya, saya hampir memberi tahu Menteri Dalam Negeri ketika dia di Vanimo,” kata Lucas Enembe, kata laporan Andara.

Lucas Enembe mengatakan ini ketika dia menerima kunjungannya Tito XX di Gedung Negara Jayapura, Papua membahas pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON). Lucas mengaku mengaku hanya melakukan praktik pengobatan tradisional di Venimo karena kesehatannya yang buruk.

“Saya hanya berobat. Saya berhak datang ke sini dan tinggal di sini,” katanya.

Seperti diketahui, Rabu (31/3), Lukas Enembe naik ojek menuju Woodung di pinggiran Desa Skow, Jayapura, dengan menumpang angkutan pejalan kaki PNG. Pemerintah PNG mendeportasi dia dan dua orang pendukungnya, sehingga KJRI Vanimo mengeluarkan Surat Pengganti Paspor (SPLP) dan pulang pada Jumat (3/4) melalui PLPN Scove.

Lihat juga video: Kelompok masyarakat di Papua mendukung kelanjutan otonomi khusus

[Gambas:Video 20detik]

(Audit / Audit)